December 22, 2011

You might... But...


You might fix a broken bone but what about a broken heart?
You might erase the feeling, but what about the memories?
You might run from the present, but what about the destiny?
You might try to hide, but can you stop searching?
You might be happy now, but are you sure you always will??
You might plan your future, but who can guarantee?
You might search for an answer, but do you really want to know?
You might lose hope, but what about faith?
You might… But…


December 13, 2011

Biarkan saja hingga mati rasa

Saat rasa menghitamkan logika
Mengeruk habis semua asa
Menghancurkan raga
Hingga tak ada lagi yang tersisa
Aku berlari tak tentu arah
Hingga akhirnya aku marah
Pada siapa?
Pada dunia?
Jangan bicarakan kenangan
Apalagi masa depan
Aku bertanya pada kupu-kupu
Tapi jawabannya semu
Jadi buat apa bertanya?
Lebih baik kubiarkan saja
Sampai akhirnya mati rasa…



October 12, 2011

i killed my babies


Tinggal  sehari lagi ninggalin kantor tempat gue mengadu nasib selama 1 tahun 7 bulan. Banyak kenangan di sini. Terlalu banyak malah.
Kantor ini adalah rumah buat kami semua. Pengadu-pengadu nasib di dunia advertising. Sebagian besar waktu saya habiskan di sini. Rekor gue lembur adalah nginep 6 hari di kantor. :)
6 hari kerjanya cuma brainstorm, berdebat, tarik-tarikan urat, ngetik, tidur seadanya di sofa, makan seadanya, mandi kalo inget. kalo sekarang diinget-inget sih udah bisa ketawa, kalo dulu sih kayanya miris amat yah. Nyari duit susah! Hahaha…
Well… ternyata berat banget ninggalin semua yang ada di sini. Tapi… surprisingly, ternyata yang paling berat bukan ninggalin temen-temen di kantor, tapi justru ninggalin brand-brand yang gue handle.
Kalo temen-temen, masih bisa janjian di luar kantor. Gue percaya kita akn tetep keep in touch, tapi… lain halnya dengan brand-brand itu. Mereka akan putus hubungan dengan gue.
Gue sendiri kaget, ternyata segitu dalam keterikatan gue sama brand-brand itu. Mereka udah kaya anak sendiri. Beberapa brand gue handle mulai dari proses pitching. Gue menyadari, semakin mendekati hari H, semakin posesif gue sama brand-brand itu. Ngebayangin ada orang lain yang bakal bikinin storyline TVC nya, present ke client, bikinin radio, gak tidur buat mikirin komunikasinya, semua itu bikin gue jealous. Gak relaaaaa!!!! :(
Ada perusahaan minyak paling besar (dan satu-satunya) milik negara…
Perusahaan semen paling besar di Indonesia…
Perusahaan roti yang paling fenomenal di Indonesia…
Taman bermain paling luas di Asia Tenggara…
Dan masih banyak lagi yang lain…

Yah tapi apapun yang terjadi gue harus ngelepas semua anak-anak gue itu (baca:brand). Hmmm… kalo bisa gue gambarin, mungkin its feels like killing my own babies… hahaha… lebay yah? Yah tapi gitu deh, I have to let go… Semoga brand-brand itu mendapatkan ‘mama’ yang lebih baik.
I’m gonna miss my babies for sure… Good bye and good luck!

September 27, 2011

nice (not) to know you ego...


EGO?
E.G.O
E ge o go ego

Kueja berkali-kali tiga huruf padat, singkat, jelas itu. Tiga huruf sederhana yang mampu menghancurkan sesuatu yang dibangun susah payah.
Ternyata cuma itu harga dari semua yang coba kita jaga layaknya sebuah porselen antik dari negeri nenek moyangku yang konon bisa bernilai sampai milyaran rupiah.
Kuresapi tiga huruf itu hingga ke sari-sari tulang sumsumnya. Hingga tak ada lagi yang tersisa.
Akhirnya, aku menyerah dan membuka mbah google, kuketikkan tiga huruf itu. Berharap mungkin si ego memiliki Facebook yang mampu menyingkap jati dirinya. Seketika setelah kutekan tombol enter, kulihat beberapa penjelasan mengenai dia. Mahkluk yang terdiri dari tiga huruf itu. Dia seperti Tuhan. Aku tahu dia ada, tapi tak bisa kusentuh tapi dia mampu menghancurkan segala sesuatunya.

Ego is a Latin word meaning "I", cognate with the Greek "Εγώ (Ego)" meaning "I", often used in English to mean the "self", "identity" or other related concept
e·go
/ˈittp://sp.dictionary.com/dictstatic/dictionary/graphics/luna/thinsp.pnggoʊ, ˈɛgttp://sp.dictionary.com/dictstatic/dictionary/graphics/luna/thinsp.pngoʊ/ ttp://sp.dictionary.com/dictstatic/g/d/dictionary_questionbutton_default.gifShow Spelled[ee-goh, eg-oh]
noun, plural e·gos.
1. the “I” or self of any person; a person as thinking, feeling, and willing, and distinguishing itself from the selves of others and from objects of its thought.
2. Psychoanalysis . the part of the psychic apparatus that experiences and reacts to the outside world and thus mediates between the primitive drives of the id and the demands of the social and physical environment.
3. egotism; conceit; self-importance: Her ego becomes more unbearable each day.
4. self-esteem or self-image; feelings: Your criticism wounded his ego.
5. ( often initial capital letter ttp://sp.dictionary.com/dictstatic/dictionary/graphics/luna/thinsp.png) Philosophy .
a. the enduring and conscious element that knows experience.
b. Scholasticism . the complete person comprising both body and soul.

Jadi itulah si ego…
Ego siapa?
Ego aku?
Ego kamu?
Ego kita?

Kembali suara itu hadir di kepalaku, begitu jelas dan gaungnya kudengar berkali-kali. Sekan diteriakkan di antara tebing-tebing sedetik lalu.
“Ego kamu terlalu besar, aku nggak kuat.”

Ego siapa?
Ego kamu?
Ego aku?
Ego kita?

September 20, 2011

Filosofi Beer...

“Mas beer nya satu lagi.”

“ Ihhh… kok lo suka sih neng, beer kan rasanya pait, gak ada enak-enaknya.”

Kontan gue ketawa. Nggak keitung udah berapa kali gue denger pertanyaan berupa pernyataan itu.
Gue cuma senyum dan bilang, “Dulu gue juga nggak suka beer, sama persis kaya lo.”
“Terus apa yang membuat lo bisa jadi suka?”
“Hmmm….”
“Kenapa?”
“Hmmm…. Soalnya pahit kaya hidup” Gue ketawa
Biasanya mereka akan menatap gue dengan muka kesal kemudian ikut ketawa, “Tai lo!”
Hehehe…
Yup, dulu gue anti sama yang namanya beer. Selain rasanya yang pahit,menurut gue beer itu cuma bikin perut buncit.
Tapi… entah sejak kapan, gue belajar menikmatinya. Mungkin sejak gue bisa memaknai filosofi beer. :)
Buat gue, beer itu merepresentasikan hidup.
Pahit, tapi dengan caranya sendiri dia menyegarkan dan entah kenapa walaupun pahit, banyak yang mencarinya.
Seperti hidup. Pahit! Tetapi… ia memberikan kesegaran tersendiri.
Dan anehnya, walalupun pahit kita nggak ingin berhenti mereguknya lagi, lagi dan lagi….
Pahit, tapi bikin ketagihan.
Dan di balik pahitnya itu, dia menyimpan sejuta buih misteri yang coba kita habiskan dengan rakusnya.
Sebotol beer dingin sekarang kerap kali menjadi teman baik gue, membantu gue tertawa dan membuat rileks  otot muka gue. Hehehe…
So, cheers! :)


September 19, 2011

Chef Ramsay must be proud of me



Dengan maraknya masterchef, gue dong pastinya gak mau ketinggalan. Hehehe…
Akhirnya gue memutuskan ngambil kursus masak. Sebenernya tujuan utamanya sih untuk mem balance hidup gue, biar nggak melulu ngelakuin kegiatan yang kasar-kasar dan sebagai latihan jadi calon istri dan ibu yang baik. hehehe… (kapan coba?)
Yang pertama kali menyambut gembira pas gue bilang mau belajar masak pastinya nyokap. Kayanya ini mungkin adalah salah satu jawaban atas doa-doanya. X)
Dan inilah dia beberapa hasil dari kursus masak bersama Olivia Wongso :)
Apple crumble

Beef wellington & quiche lorraine

Chocolate cupcakes.
Hehe... yang ini emang bentuknya agak kaya poop yah, sampe karena terlalu mirip sama poop akhirnya Mba Olivia ngasih kepingan coklat buat mempercantik. hehe... Dan... Hmmmm... itu bentuknya gak bagus karena growak2 pinggirannya gue pretelin, abisnya enak sih. Nyam nyam...


Sekali lagi dont judge the book by its cover, walaupun bentuknya kurang cantik, tapi enak banget lho!
Sebenerna masih ada lagi panna cotta & cauliflower soup, tapi gak keburu difoto karena udah keburu dimakan. hehe.... :)
Not bad kan buat pemulaaaa...

September 15, 2011

Stronger than soldier


When a soldier had a broken heart, he has a gun to shoot his head.
To kill all those pain...
But me… I’m just a writer.
I have nothing but pen. In my case, my laptop.
So here I am...
Instead of shooting my head, I deal with the pain, I cried, and I write…

September 3, 2011

God on SALE!


Kita tuh sering banget yang ngejual nama Tuhan. Kalo Tuhan bisa ngomong literally langsung ke manusia mungkin dia akan bilang, “Woy! Nama gue jangan di sale mulu donggg!!!”
Masih denial? 
Well… ini gue ambil beberapa contoh yang paling sering gue denger yah.
Misalnya kalo mau putus nih, alasan paling cliche selain “kamu terlalu baik buat aku, you deserve someone better” adalahhhh…
“Kata Tuhan kamu bukan buat aku.”
Kata Tuhan, “Yaelahhhh.. gue lagi gue lagi yang kena."
Giliran lagi pedekate, bilangnya laen lagi, “ Kata Tuhan kamu jodoh aku.”
Tuhan rasanya mau keselek kali yah, “Kapan gue ngomonggg??? Nuduh lo ah.”
Ada 3 orang yang pernah bilang ke gue hal yang sama, “Tuhan bilang kamu tuh jodoh aku.”
Apakah itu pertanda Tuhan menginginkan gue poliandri? -_______-“
Giliran kerjaan kita gagal, kita bilang lagi “Mungkin emang kehendak Tuhan.”
Kata Tuhan, “Kok gue? Elo aja yang males kali.”
Atau giliran ada musibah atau kecelakaan kita akan bilang, “Ini memang jalan dari Tuhan.”
Kata Tuhan, “Hadehhh… Gue nggak ngapa-ngapain, kan elo yang nyetir sambil ngantuk.”


People tend to use the word “GOD” untuk sesuatu yang nggak ingin dibantah. Masalahnya bukan di Tuhan, masalahnya ada di kita.
Kata Tuhan, “Elo yang galau kenape gue yang dibawa-bawa mulu sihhhh???’"
I do believe Tuhan berbicara dan menjawab setiap doa dengan banyak cara. Tapi sebuah relationship yang baik gak cukup hanya dengan doa sama seperti sebuah karir yang sukses nggak cukup hanya dengan doa. You have to work on it! You have to create it!
membedakan suara hati kita dan suaranya Tuhan itu hal yang paling susah, karena pada saat kita lagi galau, kita akan menganggap segala sesuatu adalah pertanda dari Tuhan.
Kalo lagi galau, tiap ada lagu, pasti deh kita bilang “Oh my God! Ini lagu gue bangettttt… asli nih pas banget sama gue… pertanda nih dari Tuhan.”
Atau…. “Aduhhh… kemaren gue ngimpiin dia, pasti pertanda dari Tuhan deh kalo dia tuh jodoh gue.”
Hmmmm… Come on peopleeee!!!! sometimes or most of the time life doesnt work that way.
Live by faith not by sight.
Tuhan memang jawaban untuk segala sesuatu, tapi jangan dijadikan alasan untuk segala sesuatu...

August 29, 2011

korengan!


 Waktu kecil dan sampe udah udah bangkotan gini, gue sering banget jatoh. Berbagai macam cara jatoh udah pernah kok gue. Sampe bosen. Mulai dari kena kepala, geser ankle kaki, geser tangan, geser jari kaki karena maen bola gak pake sepatu, jatoh karena manjat pager, jatoh karena lari-lari ngejar bus sekolah, jatoh dari sepeda, jatoh maen roller blade, jatoh dari motor, jatoh dari tangga, jatoh di dermaga pulau, ah gak ada abisnya deh. Hehe…
Jadinya dari kecil gue selalu borokan dan setelah borok biasanya karena gue korekin, selalu ada bekasnya. Hehe…
Dulu, gue sering banget jatoh di tempat yang sama, dengkul sebelah kanan. Saking seringnya jatoh, sebelum borok yang lama ilang, udah jatoh lagi, sampe akhirnya muncul keloid (semacam daging yang numbuh karena bekas luka. Kalo bingung googling deh) yang cukup gede dan disgusting. Waktu konsultasi sama dokter, dia nyuruh disuntik, selain biar bekas lukanya ilang karena takut jadi kanker juga. Serem juga kan tuh kalo kanker berarti harus diamputasi. Hiiii…
Setelah lewat 15 tahun, beberapa bulan yang lalu gue jatoh dari motor, dan sekarang dengkul kanan gue numbuh keloid lagi, walaupun gak segede waktu kecil dulu, tapi tetep aja gak indah diliat sih. Hehehe…
Hmmm… Ternyata seberapa sering kita luka di bagian tubuh yang sama, itu gak bikin kita kebal. Waktu jatoh ya tetep aja sakit dan ternyata tetep aja harus ngelewatin proses yang sama. Jatoh, luka, berdarah, perih diobatin, nunggu kering, korengan, berbekas. :)
It’s the same with heart…
Back then… I once told my heart, “everything will be okay, you will be stronger. After this one, nothing can hurt you again.”
But I was wrong… lebih kuat gak menjadikannya kebal. Its the same process all over again. Jatoh, luka, berdarah, perih diobatin, nunggu kering, korengan, berbekas. :)

July 14, 2011

He's always there...


Akhir-akhir ini gue jarang banget ke gereja. Mungkin bisa sebulan sekali baru ke gereja. Entah dari mana awalnya. Mungkin berawal dari sering masuk kantor hari minggu ngerjain deadline, oh wait! Mungkin karena kalo weekend suka traveling, hmmm… atau karena kalo hari minggu suka ada shooting, atau… mungkin karena mulai gak nyaman  (baca: muak) sama gereja dan orang-orang yang ada di dalem gereja.
Setiap orang yang tau kalo hari Minggu gue gak ke gereja, bereaksi berbeda-beda, gak sedikit yang kecewa, yang bilang, “tumben banget lo gak ke gereja.” Atau “Parah looo….”
Emang hubungan gue sama Tuhan cuma diukur berdasarkan ukuran rajin ke gereja doang yah? Emang kalo rajin ke gereja berarti pasti baik yah? Menurut gue justru orang-orang yang paling munafik itu paling sering ditemuin di tempat ibadah.
I used to go to the church 4-5 times a week. Ibadah seminggu dua kali, komsel, latihan pelayanan, dlll.
Apakah itu menjamin gue masuk surga?
Apakah itu menjadikan gue orang yang lebih baik? I’m not sure…
One think for sure, walaupun gue gak ke gereja, gue gak akan ninggalin Tuhan Yesus, karena hubungan gue dengan Dia gak dibangun dalam jangka waktu yang pendek. Gue udah pernah melewati masa dimana gue benci banget sama Tuhan, ada masa gue minta ampun sambil nangis kejer, ada masa dimana gue marah sama Tuhan , bahkan masa dimana gue meragukan keberadaan Tuhan.
Tapi… sekarang gue bisa bilang that I’m a living proof that God is really exist...
Gue adalah bukti cintanya Tuhan yang gak pernah abis. I experienced God my self. Bukan cuma dari khotbah pendeta, bukan cuma dari kesaksian orang-orang. Buat gue, figure Yesus itu bukan cuma sekedar Tuhan. Dia itu seorang sahabat, seorang guru, seorang teman dan yang paling penting figure seorang Ayah yang gak gue dapetin selama 23 tahun.
Jadi Tuhan itu gak cuma bisa ditemuin di dalam gereja mewah ber AC, dengan sound system mahal,. Tuhan gak cuma hadir waktu ada pendeta berdasi yang jago khotbah atau saat ada jemaat parlente yang ngasih sumbangan tebel yang sampe gak bisa masuk ke kotak persembahan. Tuhan yang gue kenal jauh melebihi hal-hal itu.
Dia ada di setiap malam yang gue lewatin dengan air mata, dia ada di kakek tua yang narik gerobak sampah depan rumah, atau di orang yang gak punya kaki tapi tetep senyum waktu nyeret badannya turun angkot. Tuhan ada di dalem laut waktu gue diving, Tuhan juga ada waktu gue lagi tidur-tiduran di kamar sambil nonton dvd, Tuhan ada waktu gue lagi di kantor, kejar-kejaran sama deadline.
Tuhan selalu ada….

April 5, 2011

lets make a mistake!


Gue seneng banget kalo ngeliat ada orang hebat/ orang yang gue admire ngelakuin kesalahan :)
Kaya ngeliat Michael Jordan ngeshoot air ball.
Atau… Christiano Ronaldo salah nendang.
Atau misalnya ngeliat Tiger Woods mukul gak kena.
Bahkan kalo denger creative director gue cerita soal dia dimarahin client atau ngelakuin kesalahan, gue seneng banget. Bikin gue lega bukan main! hehehe...
Intinya sih gue seneng aja kalo ngeliat orang laen salah. Jahat yah? *evil laugh* 
Yap! Yap! Soalnya dari kesalahan orang lain, gue belajar untuk maafin kesalahan gue sendiri. Gue belajar bahwa sehebat-hebatnya orang, bukan berarti mereka nggak pernah bikin kesalahan.
Gue anak yang susah untuk memaafkan dan berkompromi sama diri gue sendiri. Susah buat gue untuk menerima kesalahan atau kekalahan dan gue tau banget itu nggak sehat. Bisa memaafkan dan berkompromi dengan kesalahan diri sendiri itu lebih susah lho daripada berkompromi dan memaafkan orang lain.
Jadi waktu ngeliat Michael Jordan ngelakuin kesalahan, gue memaafkan diri gue. Kalo Michael Jordan aja bisa air ball, apalagi gue. Hehehehe….
Kalo creative director gue aja idenya pernah ditolak client, apalagi gue. Hehehehe…
Kalo Einstein aja bisa salah, apalagi Sarah Diana Oktavia…
karena itu sekarang gue belajar untuk ngetawain kesalahan gue, dengan komitmen bahwa gue akan selalu belajar dari semua kebodohan yang gue lakuin. :)

January 9, 2011

new shoes


It’s been quite a long time I haven’t change my old shoes, and now I did. I’m so relieved… :)

Yeah I know its not gonna be easy, need lots of adjustment. Mungkin gue akan memerlukan banyak band aid (atau mungkin gak), mungkin dia akan bikin kaki gue lecet (atau mungkin gak), tapi yang pasti dia akan ngelindungin kaki gue dari kotor-kotor, kerikil-kerikil, beling, lumpur, becek-becek. Hehehe...

I hope this new shoes will bring a new adventure, a new journey, a new experience into my life. Moga-moga sepatu ini akan setia menemani gue waktu ujan, panas terik, banjir, badai, naik bus, mobil mewah, angkot, motor, pesawat. Ngelewatin tanah, aspal, jalanan rusak, gunung, pantai.
Welcoming you into my life my new shoes… :)




January 4, 2011

garuda di dada foto model kamar mandi


29 Oktober mungkin jadi hari bersejarah buat bangsa Indonesia. Hari itu hampir semua orang memakai baju merah putih bertuliskan Indonesia atau dengan lambang garuda di dada. Semuanya antusias untuk mensupport pahlawan pahlawan bangsa di lapangan hijau. Gak terkecuali perempuan-perempuan di kantor yang sebenernya gak ngerti-ngerti amat soal sepak bola. Hihihi…
Dengan semangat 45 hari itu kita semua make baju merah Dan tanpa menyia-nyiakan kesempatan yang ada, kita jadi foto model kamar mandi (secara cuma pede di kamar mandi). Enjoy the pictures of American next top model wannabe! :D





Walaupun akhirnya Indonesia gak menjuarai piala AFF, tapi tetep lho kita bangga sama timnas kita! tetap semangat! dan next game kita akan tetap foto-foto di kamar mandi. hahahaha...

January 3, 2011

say hi to commitment!


“Di, its been a long time you don’t have a commitment!”
“Lo takut commitmen!.”
“Jadi apa yang membuat lo gak berkomitmen?”
“What is wrong with commitment?”

I'm not afraid of commitment, but I just want to have commitment with someone who doesn't make me afraid.